pengunjung online

Rabu, 07 Maret 2012

Surat Atas Bulan

SURAT ATAS BULAN


Katamu cintaku bagai bulan sabit, pelan-
pelan naik, tambah bundar meningkat,
menerangi mimpi, sementara di teras,
kau duduk menanti. Tiada harap

cahaya muram, pelan-pelan turun
makin kecil, makin dalam,
dalam usia tenggelam
hingga terpencil
kasih
aku akan datang
setiap saat

menunggang nyanyian putih
doa selamat dari
seseorang yang dinanti telah menghianati
memang sulit mengobati rasa sakit

Menapaki Kerinduan

Menapaki Kerinduan

ketika sinar rembulan pucat
sesosok rindu tanpa sayap
terbang ke langit malam

gelap mata
gelap hati
membuat ia lupa dimana tempat bersinggah
gelap malam menghapuskan arah dan tujuan

sementara,
dingin sunyi menjadi saksi
jiwa-jiwa yang menggigil
terperosok ke ceruk jurang malam

dalam...
sedalam hatimu

debur ombak di Pantai Barat menghantam jiwaku
tapi tak mampu goyahkan sepi
sapaan angin mengajak kabut dingin
menyusupi pori-pori,
merontokkan tulang..,
tapi tak mampu runtuhkan sunyi

sepi tanpa keheningan
sunyi dalam kebisuan

Pangandaran, 2009

Semakin jauh

Semakin jauh

Sejuta malam rasanya menunggu
Hadirmu dalam hidupku
Dihatiku ada dirimu
Dihasratku ada dirimu

Namun kini kurasa
Jauh semakin jauh
Engkau telah pergi meninggalkanku
Kau biarkan aku sepi sendiri...tanpa dirimu

Tiada lagi tempat tuk bercerita
Membagi suka dan derita
Mengisakkan tangis bahagia
Dalam pelukan dalam belaian

Didalam hari ku kan selalu teringat wajah mu

http://www.geocities.ws/cintaindah